Baru-baru ini, pemerintah Uni Emirat Arab mengajukan permohonan mendesak kepada Prancis, menyerukan untuk memberikan bantuan konsuler yang diperlukan bagi pendiri aplikasi pesan instan terkenal. Diketahui bahwa pendiri tersebut ditangkap di Prancis pada hari Sabtu lalu karena diduga melakukan kejahatan siber.
Kementerian Luar Negeri UEA mengeluarkan pernyataan yang menyatakan: "Kami sedang memantau perkembangan kasus warga negara UEA ini dengan cermat. Dia ditahan oleh pihak berwenang Prancis di Bandara Paris-Bourget."
Peristiwa ini telah menarik perhatian luas dari masyarakat internasional, menyoroti risiko hukum yang mungkin dihadapi pemimpin industri teknologi dalam kegiatan lintas batas. Saat ini, pemerintah Uni Emirat Arab sedang aktif berkomunikasi dengan pihak Prancis untuk memastikan bahwa hak-hak warganya dilindungi dengan baik.
Perkembangan kasus ini dapat memiliki dampak yang mendalam pada industri komunikasi instan global, sekaligus memicu diskusi tentang masalah privasi digital dan kerja sama peradilan internasional. Seiring dengan perkembangan lebih lanjut, semua pihak sedang memantau perkembangan terbaru dari kejadian ini.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
11 Suka
Hadiah
11
7
Bagikan
Komentar
0/400
MetaLord420
· 10jam yang lalu
Pertarungan politik, ya? Buat masalah!
Lihat AsliBalas0
StrawberryIce
· 18jam yang lalu
Hah, satu lagi orang kaya yang ditangkap.
Lihat AsliBalas0
PriceOracleFairy
· 07-19 16:29
ngmi... pendiri protokol lain terkena dampak oleh arbitrase hukum tradisional
Lihat AsliBalas0
FlyingLeek
· 07-19 16:14
Di zaman apa ini masih bermain seperti ini?
Lihat AsliBalas0
MechanicalMartel
· 07-19 16:14
Siapa yang mengirim proyek lagi?
Lihat AsliBalas0
NotAFinancialAdvice
· 07-19 16:10
Ternyata itu tentang ToTok?
Lihat AsliBalas0
OfflineNewbie
· 07-19 16:07
Tertawa sampai mati, masih berani ke luar negeri meskipun terlibat dalam kejahatan siber.
Pemerintah Uni Emirat Arab meminta bantuan Prancis untuk pendiri aplikasi pesan instan yang ditangkap.
Baru-baru ini, pemerintah Uni Emirat Arab mengajukan permohonan mendesak kepada Prancis, menyerukan untuk memberikan bantuan konsuler yang diperlukan bagi pendiri aplikasi pesan instan terkenal. Diketahui bahwa pendiri tersebut ditangkap di Prancis pada hari Sabtu lalu karena diduga melakukan kejahatan siber.
Kementerian Luar Negeri UEA mengeluarkan pernyataan yang menyatakan: "Kami sedang memantau perkembangan kasus warga negara UEA ini dengan cermat. Dia ditahan oleh pihak berwenang Prancis di Bandara Paris-Bourget."
Peristiwa ini telah menarik perhatian luas dari masyarakat internasional, menyoroti risiko hukum yang mungkin dihadapi pemimpin industri teknologi dalam kegiatan lintas batas. Saat ini, pemerintah Uni Emirat Arab sedang aktif berkomunikasi dengan pihak Prancis untuk memastikan bahwa hak-hak warganya dilindungi dengan baik.
Perkembangan kasus ini dapat memiliki dampak yang mendalam pada industri komunikasi instan global, sekaligus memicu diskusi tentang masalah privasi digital dan kerja sama peradilan internasional. Seiring dengan perkembangan lebih lanjut, semua pihak sedang memantau perkembangan terbaru dari kejadian ini.