Baru-baru ini, dunia politik Filipina telah memicu gelombang diskusi tentang Uang Digital. Anggota kongres mengajukan sebuah rancangan undang-undang yang menarik perhatian, bertujuan untuk membangun cadangan Bitcoin tingkat nasional. Jika langkah ini berhasil, Filipina akan menjadi salah satu negara di kawasan Asia yang pertama kali melalui legislasi untuk membangun "cadangan Bitcoin berdaulat".
Isi inti dari undang-undang ini mencakup permintaan kepada bank sentral untuk secara bertahap membeli 10.000 Bitcoin dalam lima tahun ke depan dan menguncinya selama 20 tahun. Bitcoin tersebut akan disimpan dalam akun kepercayaan khusus bank sentral, dengan satu-satunya tujuan yang dibatasi untuk digunakan dalam membayar utang pemerintah setelah periode 20 tahun berakhir. Langkah ini mencerminkan keyakinan pemerintah Filipina terhadap nilai jangka panjang Bitcoin, menganggapnya sebagai "emas digital" yang potensial.
Rancangan undang-undang tersebut juga secara jelas mengatur rincian rencana pembelian. Bank sentral dapat membeli hingga 2.000 koin Bitcoin setiap tahun, dan menyelesaikan seluruh tugas pembelian dalam lima tahun. Perlu dicatat bahwa koin Bitcoin ini harus diperoleh melalui transaksi pasar, bukan melalui penyitaan hukum atau cara lainnya. Selain itu, untuk memastikan transparansi, bank sentral perlu secara berkala mengungkapkan alamat kepemilikan dan catatan pembelian, sehingga memungkinkan publik untuk melakukan audit melalui penjelajah blockchain.
Usulan ini mencerminkan pertimbangan strategis pemerintah Filipina untuk mendiversifikasi risiko cadangan devisa. Saat ini, lebih dari 60% dari cadangan devisa Filipina terdiri dari dolar AS, yang menghadapi risiko penurunan nilai dolar yang dapat menyebabkan kekayaan negara menyusut. Dengan memperkenalkan Bitcoin sebagai aset cadangan, pemerintah Filipina berharap dapat membuka jalan baru untuk menjaga nilai kekayaan negara di luar cadangan devisa tradisional.
Namun, proposal ini juga memicu beberapa suara skeptis. Para kritikus berpendapat bahwa, mengingat volatilitas harga Bitcoin yang tinggi dan ketidakpastian lingkungan regulasi, rencana ini mungkin sulit untuk diimplementasikan. Selain itu, beberapa orang khawatir bahwa investasi berskala besar tingkat negara ini dapat memiliki dampak yang tidak terduga pada pasar Bitcoin.
Bagaimanapun, usulan Kongres Filipina ini jelas membawa pemikiran baru bagi kebijakan Uang Digital global. Ini mencerminkan bahwa beberapa negara mulai mempertimbangkan secara serius kemungkinan memasukkan koin kripto ke dalam sistem cadangan negara, yang mungkin menandakan bahwa sistem keuangan global sedang mengalami perubahan potensial. Dengan diskusi lebih lanjut mengenai usulan ini dan kemungkinan pelaksanaannya, ini akan memberikan pengalaman dan referensi yang berharga bagi negara lain.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
14 Suka
Hadiah
14
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
DegenDreamer
· 13jam yang lalu
Beli atau tidak, saya tetap merasa bull.
Lihat AsliBalas0
StableGeniusDegen
· 13jam yang lalu
Dewan Perwakilan mulai bermain koin, dunia kripto bersuka cita
Lihat AsliBalas0
GasWaster69
· 13jam yang lalu
btc membeli habis, ke langit, melakukannya dengan indah
Baru-baru ini, dunia politik Filipina telah memicu gelombang diskusi tentang Uang Digital. Anggota kongres mengajukan sebuah rancangan undang-undang yang menarik perhatian, bertujuan untuk membangun cadangan Bitcoin tingkat nasional. Jika langkah ini berhasil, Filipina akan menjadi salah satu negara di kawasan Asia yang pertama kali melalui legislasi untuk membangun "cadangan Bitcoin berdaulat".
Isi inti dari undang-undang ini mencakup permintaan kepada bank sentral untuk secara bertahap membeli 10.000 Bitcoin dalam lima tahun ke depan dan menguncinya selama 20 tahun. Bitcoin tersebut akan disimpan dalam akun kepercayaan khusus bank sentral, dengan satu-satunya tujuan yang dibatasi untuk digunakan dalam membayar utang pemerintah setelah periode 20 tahun berakhir. Langkah ini mencerminkan keyakinan pemerintah Filipina terhadap nilai jangka panjang Bitcoin, menganggapnya sebagai "emas digital" yang potensial.
Rancangan undang-undang tersebut juga secara jelas mengatur rincian rencana pembelian. Bank sentral dapat membeli hingga 2.000 koin Bitcoin setiap tahun, dan menyelesaikan seluruh tugas pembelian dalam lima tahun. Perlu dicatat bahwa koin Bitcoin ini harus diperoleh melalui transaksi pasar, bukan melalui penyitaan hukum atau cara lainnya. Selain itu, untuk memastikan transparansi, bank sentral perlu secara berkala mengungkapkan alamat kepemilikan dan catatan pembelian, sehingga memungkinkan publik untuk melakukan audit melalui penjelajah blockchain.
Usulan ini mencerminkan pertimbangan strategis pemerintah Filipina untuk mendiversifikasi risiko cadangan devisa. Saat ini, lebih dari 60% dari cadangan devisa Filipina terdiri dari dolar AS, yang menghadapi risiko penurunan nilai dolar yang dapat menyebabkan kekayaan negara menyusut. Dengan memperkenalkan Bitcoin sebagai aset cadangan, pemerintah Filipina berharap dapat membuka jalan baru untuk menjaga nilai kekayaan negara di luar cadangan devisa tradisional.
Namun, proposal ini juga memicu beberapa suara skeptis. Para kritikus berpendapat bahwa, mengingat volatilitas harga Bitcoin yang tinggi dan ketidakpastian lingkungan regulasi, rencana ini mungkin sulit untuk diimplementasikan. Selain itu, beberapa orang khawatir bahwa investasi berskala besar tingkat negara ini dapat memiliki dampak yang tidak terduga pada pasar Bitcoin.
Bagaimanapun, usulan Kongres Filipina ini jelas membawa pemikiran baru bagi kebijakan Uang Digital global. Ini mencerminkan bahwa beberapa negara mulai mempertimbangkan secara serius kemungkinan memasukkan koin kripto ke dalam sistem cadangan negara, yang mungkin menandakan bahwa sistem keuangan global sedang mengalami perubahan potensial. Dengan diskusi lebih lanjut mengenai usulan ini dan kemungkinan pelaksanaannya, ini akan memberikan pengalaman dan referensi yang berharga bagi negara lain.