#美联储利率政策# Melihat berita tentang calon ketua The Federal Reserve (FED) yang mendukung penurunan suku bunga yang drastis, saya tidak bisa tidak teringat pada situasi di tahun 70-an. Pada saat itu, menghadapi tekanan stagflasi, The Federal Reserve (FED) juga pernah mencoba untuk merangsang ekonomi melalui penurunan suku bunga yang agresif. Namun hasilnya justru sebaliknya, memicu spiral inflasi yang lebih serius.
David Zervos saat ini jelas berada di posisi "dovish", mendukung pelonggaran yang agresif. Ia percaya bahwa kebijakan moneter saat ini terlalu ketat dan perlu penurunan suku bunga yang signifikan untuk mencegah memburuknya pasar pekerjaan. Pandangan ini memang memiliki dasar, tetapi juga mengandung risiko.
Sejarah mengajarkan kita bahwa kebijakan moneter perlu menjaga keseimbangan. Terlalu longgar dapat menyebabkan inflasi yang tidak terkendali, sementara terlalu ketat dapat membunuh pertumbuhan ekonomi. Baik Burns di tahun 70-an maupun Volcker di tahun 80-an, keduanya memberikan kita pelajaran berharga.
Dalam situasi tekanan inflasi yang masih ada, The Federal Reserve (FED) perlu bertindak dengan hati-hati. Menurunkan suku bunga secara buta dapat mengulangi kesalahan yang sama, tetapi melanjutkan kenaikan suku bunga juga berpotensi menyebabkan resesi. Kuncinya adalah menemukan titik keseimbangan antara stabilitas harga dan pemeliharaan pertumbuhan.
Secara keseluruhan, saya pikir The Federal Reserve (FED) harus tetap tenang dan mengambil langkah-langkah kebijakan yang bertahap. Bagaimanapun, siklus ekonomi selalu naik dan turun, kuncinya adalah mengambil pelajaran dari sejarah dan menghindari kesalahan kebijakan yang besar. Bagi para investor, juga harus waspada terhadap kemungkinan perubahan kebijakan dan menyesuaikan strategi dengan tepat.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
#美联储利率政策# Melihat berita tentang calon ketua The Federal Reserve (FED) yang mendukung penurunan suku bunga yang drastis, saya tidak bisa tidak teringat pada situasi di tahun 70-an. Pada saat itu, menghadapi tekanan stagflasi, The Federal Reserve (FED) juga pernah mencoba untuk merangsang ekonomi melalui penurunan suku bunga yang agresif. Namun hasilnya justru sebaliknya, memicu spiral inflasi yang lebih serius.
David Zervos saat ini jelas berada di posisi "dovish", mendukung pelonggaran yang agresif. Ia percaya bahwa kebijakan moneter saat ini terlalu ketat dan perlu penurunan suku bunga yang signifikan untuk mencegah memburuknya pasar pekerjaan. Pandangan ini memang memiliki dasar, tetapi juga mengandung risiko.
Sejarah mengajarkan kita bahwa kebijakan moneter perlu menjaga keseimbangan. Terlalu longgar dapat menyebabkan inflasi yang tidak terkendali, sementara terlalu ketat dapat membunuh pertumbuhan ekonomi. Baik Burns di tahun 70-an maupun Volcker di tahun 80-an, keduanya memberikan kita pelajaran berharga.
Dalam situasi tekanan inflasi yang masih ada, The Federal Reserve (FED) perlu bertindak dengan hati-hati. Menurunkan suku bunga secara buta dapat mengulangi kesalahan yang sama, tetapi melanjutkan kenaikan suku bunga juga berpotensi menyebabkan resesi. Kuncinya adalah menemukan titik keseimbangan antara stabilitas harga dan pemeliharaan pertumbuhan.
Secara keseluruhan, saya pikir The Federal Reserve (FED) harus tetap tenang dan mengambil langkah-langkah kebijakan yang bertahap. Bagaimanapun, siklus ekonomi selalu naik dan turun, kuncinya adalah mengambil pelajaran dari sejarah dan menghindari kesalahan kebijakan yang besar. Bagi para investor, juga harus waspada terhadap kemungkinan perubahan kebijakan dan menyesuaikan strategi dengan tepat.