Baru-baru ini, industri aset kripto menghadapi tantangan keamanan baru. Perusahaan Ripple dan CEO-nya Brad Garlinghouse mengeluarkan peringatan serius terhadap serangkaian video penipuan yang dipalsukan secara mendalam di platform YouTube. Para penipu ini dengan cerdik menggunakan teknologi kecerdasan buatan, sambil menyusup ke saluran YouTube yang sah, untuk membuat siaran langsung acara pemberian XRP yang tampak nyata, dengan tujuan untuk mengelabui investor yang tidak curiga agar mengalihkan aset kripto mereka.
Inti dari metode penipuan baru ini adalah memanfaatkan teknologi pemalsuan kedalaman untuk meniru citra eksekutif Ripple, dan mempromosikan aktivitas hadiah XRP palsu dalam video. Untuk meningkatkan kredibilitas, penipu juga merancang elemen seperti kode QR dan cap waktu real-time dengan cermat. Namun, Ripple secara tegas menyatakan bahwa perusahaan tidak pernah meminta pengguna untuk melakukan transfer aset kripto dalam bentuk apa pun.
Seiring dengan meningkatnya nilai pasar XRP, aktivitas penipuan semacam ini semakin merajalela. Ripple menjadi target utama para penipu terutama karena pengakuan luas di pasar, basis pengguna yang besar, dan volatilitas harga XRP. Ketertarikan pasar ini sering kali memicu frekuensi aktivitas penipuan.
Meskipun YouTube sudah menjalin kerja sama dengan Ripple sejak tahun 2021 untuk bersama-sama memerangi konten penipuan di platform, namun menghadapi teknologi deepfake yang semakin kompleks, pengendalian efektif terhadap tindakan penipuan semacam ini masih menghadapi tantangan besar. Faktanya, bukan hanya Ripple, beberapa tokoh terkenal di dunia teknologi seperti Elon Musk, Vitalik Buterin, dan Tim Cook juga pernah mengalami penipuan pemalsuan identitas serupa.
Tren ini menyoroti urgensi untuk meningkatkan pendidikan pengguna dan meningkatkan kesadaran keamanan. Bagi para investor aset kripto, sebelum terlibat dalam transaksi atau kegiatan 'hadiah' yang disebut-sebut, sangat penting untuk memverifikasi keaslian informasi dengan cermat. Selain itu, terus memantau pernyataan resmi dari perusahaan seperti Ripple juga merupakan cara yang efektif untuk menghindari penipuan.
Menghadapi maraknya penipuan aset kripto, semua pihak dalam industri harus meningkatkan kewaspadaan dan bekerja sama untuk membangun ekosistem aset digital yang lebih aman. Hanya dengan cara ini, pasar aset kripto dapat berkembang dengan sehat dan melindungi kepentingan investor.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
13 Suka
Hadiah
13
6
Bagikan
Komentar
0/400
BTCRetirementFund
· 10jam yang lalu
Sekarang bahkan penipu pun bermain Kedalaman palsu.
Lihat AsliBalas0
FadCatcher
· 07-24 10:51
Dianggap Bodoh operasi semakin tidak masuk akal, ya?
Lihat AsliBalas0
pumpamentalist
· 07-24 10:49
白嫖必被play people for suckers
Lihat AsliBalas0
MevTears
· 07-24 10:32
Suckers benar-benar hanya bisa menerima nasib.
Lihat AsliBalas0
LiquidityWitch
· 07-24 10:31
Tidak memberi permen, akan mengganggu
Lihat AsliBalas0
Degentleman
· 07-24 10:29
Ini sudah menjadi jebakan lama lagi, siapa yang masih percaya ini?
Baru-baru ini, industri aset kripto menghadapi tantangan keamanan baru. Perusahaan Ripple dan CEO-nya Brad Garlinghouse mengeluarkan peringatan serius terhadap serangkaian video penipuan yang dipalsukan secara mendalam di platform YouTube. Para penipu ini dengan cerdik menggunakan teknologi kecerdasan buatan, sambil menyusup ke saluran YouTube yang sah, untuk membuat siaran langsung acara pemberian XRP yang tampak nyata, dengan tujuan untuk mengelabui investor yang tidak curiga agar mengalihkan aset kripto mereka.
Inti dari metode penipuan baru ini adalah memanfaatkan teknologi pemalsuan kedalaman untuk meniru citra eksekutif Ripple, dan mempromosikan aktivitas hadiah XRP palsu dalam video. Untuk meningkatkan kredibilitas, penipu juga merancang elemen seperti kode QR dan cap waktu real-time dengan cermat. Namun, Ripple secara tegas menyatakan bahwa perusahaan tidak pernah meminta pengguna untuk melakukan transfer aset kripto dalam bentuk apa pun.
Seiring dengan meningkatnya nilai pasar XRP, aktivitas penipuan semacam ini semakin merajalela. Ripple menjadi target utama para penipu terutama karena pengakuan luas di pasar, basis pengguna yang besar, dan volatilitas harga XRP. Ketertarikan pasar ini sering kali memicu frekuensi aktivitas penipuan.
Meskipun YouTube sudah menjalin kerja sama dengan Ripple sejak tahun 2021 untuk bersama-sama memerangi konten penipuan di platform, namun menghadapi teknologi deepfake yang semakin kompleks, pengendalian efektif terhadap tindakan penipuan semacam ini masih menghadapi tantangan besar. Faktanya, bukan hanya Ripple, beberapa tokoh terkenal di dunia teknologi seperti Elon Musk, Vitalik Buterin, dan Tim Cook juga pernah mengalami penipuan pemalsuan identitas serupa.
Tren ini menyoroti urgensi untuk meningkatkan pendidikan pengguna dan meningkatkan kesadaran keamanan. Bagi para investor aset kripto, sebelum terlibat dalam transaksi atau kegiatan 'hadiah' yang disebut-sebut, sangat penting untuk memverifikasi keaslian informasi dengan cermat. Selain itu, terus memantau pernyataan resmi dari perusahaan seperti Ripple juga merupakan cara yang efektif untuk menghindari penipuan.
Menghadapi maraknya penipuan aset kripto, semua pihak dalam industri harus meningkatkan kewaspadaan dan bekerja sama untuk membangun ekosistem aset digital yang lebih aman. Hanya dengan cara ini, pasar aset kripto dapat berkembang dengan sehat dan melindungi kepentingan investor.