Menurut berita dari dunia hukum, perkembangan terbaru dalam sebuah kasus yang melibatkan Aset Kripto senilai besar telah menarik perhatian. Baru-baru ini, seorang hakim distrik AS menolak permohonan dua saudara lulusan Massachusetts Institute of Technology untuk mencabut gugatan, di mana kedua saudara tersebut dituduh melakukan tindakan penipuan senilai 25 juta dolar AS di jaringan Ethereum.
Detail kasus menunjukkan bahwa kedua saudara tersebut dituduh pada Mei tahun lalu memanfaatkan kerentanan jaringan Ethereum, dengan strategi yang dirancang dengan cermat untuk memanipulasi robot MEV (Maximum Extractable Value) untuk arbitrase. Mereka diduga menggunakan metode kompleks yang disebut "bait-block-search-propagate", memanfaatkan 16 node validasi Ethereum dan lebih dari 500 ETH sebagai umpan, untuk menangkap sejumlah besar keuntungan transaksi dalam waktu yang sangat singkat.
Meskipun pihak tergugat berargumen bahwa tindakan mereka adalah operasi yang diizinkan oleh kode sistem, hakim menetapkan bahwa tindakan tersebut memenuhi unsur-unsur penipuan telekomunikasi. Saat ini, selain dari satu tuduhan yang telah dicabut, kedua saudara ini masih menghadapi beberapa tuduhan kejahatan berat termasuk penipuan telekomunikasi dan konspirasi pencucian uang.
Kasus ini tidak hanya melibatkan jumlah dana yang besar, tetapi juga menyoroti tantangan hukum dan etika di bidang Aset Kripto. Seiring dengan perkembangan teknologi blockchain yang terus menerus, bagaimana menemukan titik keseimbangan antara inovasi teknologi dan regulasi hukum menjadi masalah yang menjadi perhatian bersama bagi industri dan lembaga pengawas.
Kasus ini diperkirakan akan resmi diadili pada Oktober 2025. Putusan akhir dari kasus ini mungkin akan memiliki dampak yang mendalam pada pengembangan masa depan industri Aset Kripto, terutama dalam hal kebijakan regulasi mengenai manipulasi pasar dan keamanan jaringan. Para pelaku industri umumnya percaya bahwa ini akan menjadi kasus batu loncatan yang patut diikuti, dan mungkin akan memberikan referensi penting untuk putusan kasus serupa di masa depan.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
12 Suka
Hadiah
12
3
Bagikan
Komentar
0/400
ConsensusBot
· 07-24 07:51
Tangan yang tidak bisa dikendalikan dapat menghasilkan 2500w
Menurut berita dari dunia hukum, perkembangan terbaru dalam sebuah kasus yang melibatkan Aset Kripto senilai besar telah menarik perhatian. Baru-baru ini, seorang hakim distrik AS menolak permohonan dua saudara lulusan Massachusetts Institute of Technology untuk mencabut gugatan, di mana kedua saudara tersebut dituduh melakukan tindakan penipuan senilai 25 juta dolar AS di jaringan Ethereum.
Detail kasus menunjukkan bahwa kedua saudara tersebut dituduh pada Mei tahun lalu memanfaatkan kerentanan jaringan Ethereum, dengan strategi yang dirancang dengan cermat untuk memanipulasi robot MEV (Maximum Extractable Value) untuk arbitrase. Mereka diduga menggunakan metode kompleks yang disebut "bait-block-search-propagate", memanfaatkan 16 node validasi Ethereum dan lebih dari 500 ETH sebagai umpan, untuk menangkap sejumlah besar keuntungan transaksi dalam waktu yang sangat singkat.
Meskipun pihak tergugat berargumen bahwa tindakan mereka adalah operasi yang diizinkan oleh kode sistem, hakim menetapkan bahwa tindakan tersebut memenuhi unsur-unsur penipuan telekomunikasi. Saat ini, selain dari satu tuduhan yang telah dicabut, kedua saudara ini masih menghadapi beberapa tuduhan kejahatan berat termasuk penipuan telekomunikasi dan konspirasi pencucian uang.
Kasus ini tidak hanya melibatkan jumlah dana yang besar, tetapi juga menyoroti tantangan hukum dan etika di bidang Aset Kripto. Seiring dengan perkembangan teknologi blockchain yang terus menerus, bagaimana menemukan titik keseimbangan antara inovasi teknologi dan regulasi hukum menjadi masalah yang menjadi perhatian bersama bagi industri dan lembaga pengawas.
Kasus ini diperkirakan akan resmi diadili pada Oktober 2025. Putusan akhir dari kasus ini mungkin akan memiliki dampak yang mendalam pada pengembangan masa depan industri Aset Kripto, terutama dalam hal kebijakan regulasi mengenai manipulasi pasar dan keamanan jaringan. Para pelaku industri umumnya percaya bahwa ini akan menjadi kasus batu loncatan yang patut diikuti, dan mungkin akan memberikan referensi penting untuk putusan kasus serupa di masa depan.