Belakangan ini, politik Washington menyaksikan pertarungan kekuasaan yang menarik perhatian, dengan protagonisnya adalah mantan Presiden AS dan Ketua Federal Reserve saat ini. Fokus dari permainan ini tampaknya menuju arah yang tidak terduga: Powell mungkin terpaksa mengundurkan diri secara sukarela.
Akar dari kontroversi kali ini adalah masalah pembengkakan biaya renovasi gedung Federal Reserve. Para kritikus memperbesar isu ini dan menuduh Powell melakukan kelalaian. Bahkan ada yang berpendapat bahwa beberapa pernyataan samar-samar yang dia buat dalam sidang kongres mungkin dapat dianggap sebagai pernyataan palsu. Peran media yang memperkeruh suasana membuat kontroversi ini semakin memanas, dengan tekanan opini publik yang terus meningkat.
Beberapa pengamat berpendapat bahwa strategi ini bertujuan untuk menghindari perdebatan kebijakan moneter yang rumit, dan beralih fokus pada tuduhan pelanggaran jabatan yang lebih mudah menarik perhatian publik. Taktik ini tampaknya dirancang untuk memaksa Powell untuk mengundurkan diri secara sukarela di bawah tekanan besar.
Saat ini, Powell menghadapi pilihan yang sulit: apakah mempertahankan independensi Federal Reserve, atau memilih untuk mengundurkan diri di bawah tekanan. Jika dia akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri, dalam jangka pendek ini bisa berdampak pada pasar keuangan. Investor obligasi khawatir bahwa pasar obligasi jangka panjang mungkin menjadi tidak terkendali, yang dapat menyebabkan kenaikan imbal hasil obligasi jangka panjang dan memberikan tekanan pada aset berisiko. Namun, para analis memperkirakan bahwa tingkat dampak ini mungkin relatif terbatas.
Jika calon ketua Federal Reserve yang baru ditentukan, pasar mungkin akan mengartikan ini sebagai pergeseran kebijakan moneter menuju dovish. Investor mungkin akan memperkirakan bahwa Federal Reserve terpaksa menurunkan suku bunga meskipun ekonomi tidak mengalami resesi. Harapan ini dapat meredakan ketakutan pasar dan mendorong harga aset berisiko untuk naik.
Hasil dari permainan kekuasaan ini akan memiliki dampak yang mendalam pada kebijakan ekonomi Amerika Serikat, dan pasar keuangan global sedang memantau perkembangan situasi dengan cermat. Terlepas dari hasilnya, peristiwa ini menyoroti keseimbangan yang rumit antara independensi kebijakan moneter dan pengaruh politik.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
10 Suka
Hadiah
10
7
Bagikan
Komentar
0/400
NFTArchaeologis
· 14jam yang lalu
Ketika penguasa berganti, sistem bank sentral yang independen juga rapuh seperti perunggu pada masa Musim Semi dan Musim Gugur.
Lihat AsliBalas0
SchroedingerMiner
· 14jam yang lalu
Ternyata tidak bisa mengatasi Pengajaran Ba!
Lihat AsliBalas0
ChainDoctor
· 14jam yang lalu
Apakah sudah mulai lagi dengan Baibao?
Lihat AsliBalas0
FloorPriceNightmare
· 14jam yang lalu
Jelas ini semua adalah faktor manusia.
Lihat AsliBalas0
ponzi_poet
· 14jam yang lalu
Satu lagi intervensi politik Baizi
Lihat AsliBalas0
GasFeeNightmare
· 14jam yang lalu
Baobao, kamu benar-benar pergi ke pelacur ya.
Lihat AsliBalas0
AltcoinAnalyst
· 14jam yang lalu
Dari data on-chain, ekspektasi suku bunga tahunan obligasi The Federal Reserve (FED) diturunkan sebesar 2,3%, momen alpha segera datang.
Belakangan ini, politik Washington menyaksikan pertarungan kekuasaan yang menarik perhatian, dengan protagonisnya adalah mantan Presiden AS dan Ketua Federal Reserve saat ini. Fokus dari permainan ini tampaknya menuju arah yang tidak terduga: Powell mungkin terpaksa mengundurkan diri secara sukarela.
Akar dari kontroversi kali ini adalah masalah pembengkakan biaya renovasi gedung Federal Reserve. Para kritikus memperbesar isu ini dan menuduh Powell melakukan kelalaian. Bahkan ada yang berpendapat bahwa beberapa pernyataan samar-samar yang dia buat dalam sidang kongres mungkin dapat dianggap sebagai pernyataan palsu. Peran media yang memperkeruh suasana membuat kontroversi ini semakin memanas, dengan tekanan opini publik yang terus meningkat.
Beberapa pengamat berpendapat bahwa strategi ini bertujuan untuk menghindari perdebatan kebijakan moneter yang rumit, dan beralih fokus pada tuduhan pelanggaran jabatan yang lebih mudah menarik perhatian publik. Taktik ini tampaknya dirancang untuk memaksa Powell untuk mengundurkan diri secara sukarela di bawah tekanan besar.
Saat ini, Powell menghadapi pilihan yang sulit: apakah mempertahankan independensi Federal Reserve, atau memilih untuk mengundurkan diri di bawah tekanan. Jika dia akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri, dalam jangka pendek ini bisa berdampak pada pasar keuangan. Investor obligasi khawatir bahwa pasar obligasi jangka panjang mungkin menjadi tidak terkendali, yang dapat menyebabkan kenaikan imbal hasil obligasi jangka panjang dan memberikan tekanan pada aset berisiko. Namun, para analis memperkirakan bahwa tingkat dampak ini mungkin relatif terbatas.
Jika calon ketua Federal Reserve yang baru ditentukan, pasar mungkin akan mengartikan ini sebagai pergeseran kebijakan moneter menuju dovish. Investor mungkin akan memperkirakan bahwa Federal Reserve terpaksa menurunkan suku bunga meskipun ekonomi tidak mengalami resesi. Harapan ini dapat meredakan ketakutan pasar dan mendorong harga aset berisiko untuk naik.
Hasil dari permainan kekuasaan ini akan memiliki dampak yang mendalam pada kebijakan ekonomi Amerika Serikat, dan pasar keuangan global sedang memantau perkembangan situasi dengan cermat. Terlepas dari hasilnya, peristiwa ini menyoroti keseimbangan yang rumit antara independensi kebijakan moneter dan pengaruh politik.