Pada tahun 2025, pasar ponsel di Tiongkok sedang mengalami perubahan yang mendalam. Perubahan ini menunjukkan karakter biner yang jelas: di satu sisi, di pasar kelas atas, berbagai merek produsen sedang bersaing sengit di sekitar teknologi canggih seperti layar lipat, chip AI, dan komunikasi satelit; di sisi lain, di pasar daerah dan pedesaan, sebuah produk yang dikenal dan sekaligus asing bagi orang-orang—altcoin—perlahan-lahan kembali muncul, memasuki pandangan publik dengan wajah baru.
Menurut laporan palsu mesin 3·15 2025 yang diterbitkan oleh lembaga otoritatif AnTuTu, meskipun proporsi total mesin palsu yang terdeteksi dalam setahun terakhir turun dari 3,6% menjadi 2,83%, proporsi ponsel "5G palsu" mencapai 56%, dan pengguna di pasar bawah tetap menjadi kelompok yang paling terpengaruh. Di balik serangkaian data ini, mencerminkan kemampuan adaptasi yang luar biasa dari industri altcoin dalam menghadapi iterasi teknologi yang cepat dan regulasi pasar yang semakin ketat.
Melihat kembali perkembangan altcoin, kita dapat melihat sebuah proses evolusi dari pertumbuhan liar menjadi parasit teknologi. Kisah ini dapat ditelusuri kembali ke tahun 2005, ketika MediaTek meluncurkan solusi "kunci siap pakai" yang revolusioner. Raksasa chip Taiwan ini mengintegrasikan modul inti seperti baseband, prosesor, dan sistem operasi, sehingga ambang batas produksi ponsel turun drastis dari ratusan juta menjadi level jutaan. Inovasi ini memicu kemakmuran pasar elektronik Huaqiangbei di Shenzhen, melahirkan ribuan produsen kecil berbasis bengkel. Para produsen ini dengan cepat menduduki pasar menengah ke bawah era ponsel fungsional dengan meniru desain luar dari merek terkenal internasional dan menambahkan fungsi lokal seperti pena sentuh, speaker volume besar, dan sebagainya.
Memasuki dekade 2010-an, dengan penyebaran global smartphone, industri altcoin menghadapi tantangan besar pertamanya. Namun, MediaTek dengan cepat meluncurkan serangkaian chip pintar berbiaya rendah seperti MT6572, ditambah dengan sistem Android Go yang dioptimalkan untuk perangkat keras entry-level, memberikan dukungan kuat untuk transformasi altcoin ke bidang pintar. Data terbaru tahun 2023 menunjukkan bahwa smartphone altcoin yang mendukung dual SIM 5G telah muncul, menandakan kemajuan signifikan dalam mengejar teknologi industri altcoin.
Evolusi ini tidak hanya mencerminkan daya tahan industri altcoin, tetapi juga mencerminkan kemampuan belajar dan berinovasi yang cepat dalam industri manufaktur elektronik di China. Namun, fenomena ini juga memicu diskusi tentang serangkaian masalah kompleks terkait etika teknologi, perlindungan hak kekayaan intelektual, serta hak konsumen. Di masa depan, bagaimana menemukan keseimbangan antara mendorong inovasi dan melindungi hak kekayaan intelektual, bagaimana memastikan persaingan pasar yang adil, sekaligus melindungi hak konsumen, akan menjadi isu penting yang perlu dihadapi bersama oleh pihak regulator dan seluruh industri.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Pada tahun 2025, pasar ponsel di Tiongkok sedang mengalami perubahan yang mendalam. Perubahan ini menunjukkan karakter biner yang jelas: di satu sisi, di pasar kelas atas, berbagai merek produsen sedang bersaing sengit di sekitar teknologi canggih seperti layar lipat, chip AI, dan komunikasi satelit; di sisi lain, di pasar daerah dan pedesaan, sebuah produk yang dikenal dan sekaligus asing bagi orang-orang—altcoin—perlahan-lahan kembali muncul, memasuki pandangan publik dengan wajah baru.
Menurut laporan palsu mesin 3·15 2025 yang diterbitkan oleh lembaga otoritatif AnTuTu, meskipun proporsi total mesin palsu yang terdeteksi dalam setahun terakhir turun dari 3,6% menjadi 2,83%, proporsi ponsel "5G palsu" mencapai 56%, dan pengguna di pasar bawah tetap menjadi kelompok yang paling terpengaruh. Di balik serangkaian data ini, mencerminkan kemampuan adaptasi yang luar biasa dari industri altcoin dalam menghadapi iterasi teknologi yang cepat dan regulasi pasar yang semakin ketat.
Melihat kembali perkembangan altcoin, kita dapat melihat sebuah proses evolusi dari pertumbuhan liar menjadi parasit teknologi. Kisah ini dapat ditelusuri kembali ke tahun 2005, ketika MediaTek meluncurkan solusi "kunci siap pakai" yang revolusioner. Raksasa chip Taiwan ini mengintegrasikan modul inti seperti baseband, prosesor, dan sistem operasi, sehingga ambang batas produksi ponsel turun drastis dari ratusan juta menjadi level jutaan. Inovasi ini memicu kemakmuran pasar elektronik Huaqiangbei di Shenzhen, melahirkan ribuan produsen kecil berbasis bengkel. Para produsen ini dengan cepat menduduki pasar menengah ke bawah era ponsel fungsional dengan meniru desain luar dari merek terkenal internasional dan menambahkan fungsi lokal seperti pena sentuh, speaker volume besar, dan sebagainya.
Memasuki dekade 2010-an, dengan penyebaran global smartphone, industri altcoin menghadapi tantangan besar pertamanya. Namun, MediaTek dengan cepat meluncurkan serangkaian chip pintar berbiaya rendah seperti MT6572, ditambah dengan sistem Android Go yang dioptimalkan untuk perangkat keras entry-level, memberikan dukungan kuat untuk transformasi altcoin ke bidang pintar. Data terbaru tahun 2023 menunjukkan bahwa smartphone altcoin yang mendukung dual SIM 5G telah muncul, menandakan kemajuan signifikan dalam mengejar teknologi industri altcoin.
Evolusi ini tidak hanya mencerminkan daya tahan industri altcoin, tetapi juga mencerminkan kemampuan belajar dan berinovasi yang cepat dalam industri manufaktur elektronik di China. Namun, fenomena ini juga memicu diskusi tentang serangkaian masalah kompleks terkait etika teknologi, perlindungan hak kekayaan intelektual, serta hak konsumen. Di masa depan, bagaimana menemukan keseimbangan antara mendorong inovasi dan melindungi hak kekayaan intelektual, bagaimana memastikan persaingan pasar yang adil, sekaligus melindungi hak konsumen, akan menjadi isu penting yang perlu dihadapi bersama oleh pihak regulator dan seluruh industri.