Mewujudkan Diri di Luar Aturan: AI, DAO, dan Esensi "Mandiri" dari Dunia Otonom
Evolusi kata "Autonomous" mencerminkan perubahan teknologi, budaya, dan sosial. Dari konsep otonomi di kota-kota Yunani kuno, hingga sistem otomatis dalam teknologi modern, dan ke organisasi otonom di dunia kripto, makna kata ini terus berkembang.
Dalam bidang kecerdasan buatan, "otonom" mengacu pada kemampuan sistem untuk melaksanakan tugas tanpa intervensi manusia. Agen otonom tidak hanya dapat memahami niat pengguna, tetapi juga dapat berpikir dan bertindak secara mandiri. Di masa depan, jaringan kripto kemungkinan besar akan menjadi infrastruktur dasar bagi AI untuk mencapai otonomi tingkat tinggi.
Ada perbedaan pemahaman tentang "kemandirian" dalam DAO. Konsep awalnya adalah organisasi beroperasi secara mandiri sepenuhnya berdasarkan kode kontrak pintar, tetapi dalam kenyataannya, sebagian besar DAO masih memerlukan partisipasi manusia. Seiring perkembangan teknologi, DAO mungkin secara bertahap mengurangi ketergantungan pada manusia, tetapi DAO komunitas yang berfokus pada manusia dan DAO yang sepenuhnya otomatis mungkin akan coexist dan berkembang masing-masing.
Konsep dunia otonom mencakup berbagai bidang seperti teknologi, budaya, politik, dan filsafat. Ini menekankan batas narasi yang ketat, aturan pengantar yang formal, serta tidak bergantung pada individu yang memiliki hak istimewa untuk mempertahankan operasional. Daya tarik dunia ini terletak pada objektivitasnya, di mana kreasi peserta dapat menjadi fakta objektif dari dunia tersebut.
"Otonomi" adalah salah satu isu terdalam dalam peradaban manusia. Dari kecerdasan buatan hingga organisasi terdesentralisasi, hingga dunia otonom, kita terus mengeksplorasi batasan dan kemungkinan otonomi. Namun, apakah manusia benar-benar otonom, ataukah terikat oleh aturan dimensi yang lebih tinggi, masih menjadi pertanyaan yang patut direnungkan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
11 Suka
Hadiah
11
4
Bagikan
Komentar
0/400
SchroedingerMiner
· 2jam yang lalu
Mesin dapat diandalkan, tetapi hati manusia tidak dapat diandalkan.
Lihat AsliBalas0
SelfCustodyIssues
· 07-19 23:05
Mau sendiri juga bukan manusia yang sedang melakukan.
Lihat AsliBalas0
WhaleMinion
· 07-19 23:03
Bebas atau tidak, yang terpenting adalah apakah bisa menghasilkan uang.
AI, DAO, dan Dunia Otonom: Menjelajahi Batasan dan Kemungkinan Otonomi
Mewujudkan Diri di Luar Aturan: AI, DAO, dan Esensi "Mandiri" dari Dunia Otonom
Evolusi kata "Autonomous" mencerminkan perubahan teknologi, budaya, dan sosial. Dari konsep otonomi di kota-kota Yunani kuno, hingga sistem otomatis dalam teknologi modern, dan ke organisasi otonom di dunia kripto, makna kata ini terus berkembang.
Dalam bidang kecerdasan buatan, "otonom" mengacu pada kemampuan sistem untuk melaksanakan tugas tanpa intervensi manusia. Agen otonom tidak hanya dapat memahami niat pengguna, tetapi juga dapat berpikir dan bertindak secara mandiri. Di masa depan, jaringan kripto kemungkinan besar akan menjadi infrastruktur dasar bagi AI untuk mencapai otonomi tingkat tinggi.
Ada perbedaan pemahaman tentang "kemandirian" dalam DAO. Konsep awalnya adalah organisasi beroperasi secara mandiri sepenuhnya berdasarkan kode kontrak pintar, tetapi dalam kenyataannya, sebagian besar DAO masih memerlukan partisipasi manusia. Seiring perkembangan teknologi, DAO mungkin secara bertahap mengurangi ketergantungan pada manusia, tetapi DAO komunitas yang berfokus pada manusia dan DAO yang sepenuhnya otomatis mungkin akan coexist dan berkembang masing-masing.
Konsep dunia otonom mencakup berbagai bidang seperti teknologi, budaya, politik, dan filsafat. Ini menekankan batas narasi yang ketat, aturan pengantar yang formal, serta tidak bergantung pada individu yang memiliki hak istimewa untuk mempertahankan operasional. Daya tarik dunia ini terletak pada objektivitasnya, di mana kreasi peserta dapat menjadi fakta objektif dari dunia tersebut.
"Otonomi" adalah salah satu isu terdalam dalam peradaban manusia. Dari kecerdasan buatan hingga organisasi terdesentralisasi, hingga dunia otonom, kita terus mengeksplorasi batasan dan kemungkinan otonomi. Namun, apakah manusia benar-benar otonom, ataukah terikat oleh aturan dimensi yang lebih tinggi, masih menjadi pertanyaan yang patut direnungkan.