Baru-baru ini, politik Amerika sekali lagi mengguncang. Mantan Presiden Trump mengeluarkan serangkaian pernyataan mencolok yang memicu diskusi luas di kalangan politisi dan dunia keuangan. Trump mengisyaratkan bahwa ia mungkin akan mengambil langkah-langkah tidak konvensional untuk membentuk pemerintahan baru, yang dapat memengaruhi posisi ketua SEC saat ini.
Trump menyatakan di media sosial bahwa ia memiliki hak untuk menentukan siapa yang akan menjabat sebagai pemimpin mayoritas Senat di Kongres berikutnya. Ia berharap pemimpin masa depan dapat mendukungnya dalam melakukan penunjukan selama masa reses Kongres, untuk menghindari prosedur konfirmasi tradisional. Tindakan ini akan memungkinkannya untuk segera menunjuk posisi kunci tanpa melalui pertanyaan dan pemeriksaan mendetail dari senator.
Konstitusi Amerika Serikat memberikan kekuasaan kepada presiden untuk mengisi posisi kosong selama Senat sedang tidak bersidang. Penunjukan ini meskipun bersifat sementara, tetapi memungkinkan yang diangkat untuk segera menjabat hingga akhir sesi berikutnya. Trump telah beberapa kali menggunakan kekuasaan ini selama masa jabatannya yang pertama, menunjuk beberapa kandidat yang mungkin sulit untuk disetujui oleh Senat.
Perlu dicatat bahwa Trump belum secara publik mencalonkan siapa pun untuk menggantikan Ketua SEC saat ini. Namun, selama kampanyenya, ia berjanji bahwa jika terpilih kembali, ia akan segera mengganti ketua yang ada. Namun, para ahli hukum menunjukkan bahwa tanpa alasan yang sah, presiden tidak memiliki wewenang untuk secara langsung memberhentikan ketua SEC.
Biasanya, ketika kepemimpinan Gedung Putih berganti, beberapa kepala lembaga pengatur memilih untuk mengundurkan diri secara sukarela. Namun, saat ini, ketua SEC yang sedang menjabat tidak menunjukkan niat untuk mengundurkan diri. Situasi ini mungkin akan menyebabkan beberapa gesekan politik dan administratif di masa depan.
Serangkaian pernyataan dan rencana tindakan potensial Trump ini tidak hanya berkaitan dengan prosedur penunjukan politik, tetapi juga mungkin memiliki dampak mendalam pada regulasi pasar keuangan. Seiring dengan perkembangan situasi, semua pihak akan memantau dengan cermat kemajuan peristiwa ini dan kemungkinan reaksi berantai yang ditimbulkannya.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
18 Suka
Hadiah
18
6
Bagikan
Komentar
0/400
CryptoGoldmine
· 9jam yang lalu
Mirip dengan rotasi regulasi, ROI di dalam pasar justru merupakan kesempatan penataan yang baik.
Lihat AsliBalas0
ser_ngmi
· 07-21 09:44
Akan ada sesuatu yang besar lagi.
Lihat AsliBalas0
DaoGovernanceOfficer
· 07-19 15:18
*sigh* krisis pemerintahan lainnya... penelitian dengan jelas menunjukkan mengapa penunjukan sepihak mengganggu kerangka regulasi
Trump mengisyaratkan kemungkinan penunjukan tidak konvensional untuk ketua SEC, menarik perhatian kalangan politik dan keuangan.
Baru-baru ini, politik Amerika sekali lagi mengguncang. Mantan Presiden Trump mengeluarkan serangkaian pernyataan mencolok yang memicu diskusi luas di kalangan politisi dan dunia keuangan. Trump mengisyaratkan bahwa ia mungkin akan mengambil langkah-langkah tidak konvensional untuk membentuk pemerintahan baru, yang dapat memengaruhi posisi ketua SEC saat ini.
Trump menyatakan di media sosial bahwa ia memiliki hak untuk menentukan siapa yang akan menjabat sebagai pemimpin mayoritas Senat di Kongres berikutnya. Ia berharap pemimpin masa depan dapat mendukungnya dalam melakukan penunjukan selama masa reses Kongres, untuk menghindari prosedur konfirmasi tradisional. Tindakan ini akan memungkinkannya untuk segera menunjuk posisi kunci tanpa melalui pertanyaan dan pemeriksaan mendetail dari senator.
Konstitusi Amerika Serikat memberikan kekuasaan kepada presiden untuk mengisi posisi kosong selama Senat sedang tidak bersidang. Penunjukan ini meskipun bersifat sementara, tetapi memungkinkan yang diangkat untuk segera menjabat hingga akhir sesi berikutnya. Trump telah beberapa kali menggunakan kekuasaan ini selama masa jabatannya yang pertama, menunjuk beberapa kandidat yang mungkin sulit untuk disetujui oleh Senat.
Perlu dicatat bahwa Trump belum secara publik mencalonkan siapa pun untuk menggantikan Ketua SEC saat ini. Namun, selama kampanyenya, ia berjanji bahwa jika terpilih kembali, ia akan segera mengganti ketua yang ada. Namun, para ahli hukum menunjukkan bahwa tanpa alasan yang sah, presiden tidak memiliki wewenang untuk secara langsung memberhentikan ketua SEC.
Biasanya, ketika kepemimpinan Gedung Putih berganti, beberapa kepala lembaga pengatur memilih untuk mengundurkan diri secara sukarela. Namun, saat ini, ketua SEC yang sedang menjabat tidak menunjukkan niat untuk mengundurkan diri. Situasi ini mungkin akan menyebabkan beberapa gesekan politik dan administratif di masa depan.
Serangkaian pernyataan dan rencana tindakan potensial Trump ini tidak hanya berkaitan dengan prosedur penunjukan politik, tetapi juga mungkin memiliki dampak mendalam pada regulasi pasar keuangan. Seiring dengan perkembangan situasi, semua pihak akan memantau dengan cermat kemajuan peristiwa ini dan kemungkinan reaksi berantai yang ditimbulkannya.