7 Juli, menurut berita Techbuild, sebuah bank besar di Kenya mengalami serangan internal yang serius, yang mengakibatkan 500 juta shilling Kenya (sekitar 4 juta USD) dicuri oleh kontraktor yang bertanggung jawab atas infrastruktur TI-nya. Sumber yang mengetahui kejadian tersebut menyatakan bahwa kelompok tersebut memanipulasi sistem manajemen kartu bank, membuat kartu virtual yang tidak sah dan menghubungkannya dengan dompet seluler. Sejak saat itu, dana yang dicuri telah dipindahkan melalui jaringan transaksi yang kompleks, termasuk penggunaan Aset Kripto, yang membuat dana hampir tidak dapat dilacak. Investigasi menunjukkan bahwa stablecoin Tether(USDT) memainkan peran kunci dalam proses Pencucian Uang. Dana dipindahkan ke beberapa dompet offshore, membuat upaya pemulihan menjadi lebih rumit. Biro Investigasi Kriminal Kenya(DCI) telah memulai penyelidikan resmi terhadap insiden kebocoran data ini dan bekerja sama dengan tim keamanan siber internal bank untuk menentukan proses pelaksanaan serangan ini. Pejabat menyatakan bahwa penangkapan pihak-pihak yang terlibat diharapkan akan segera dilakukan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
7 Juli, menurut berita Techbuild, sebuah bank besar di Kenya mengalami serangan internal yang serius, yang mengakibatkan 500 juta shilling Kenya (sekitar 4 juta USD) dicuri oleh kontraktor yang bertanggung jawab atas infrastruktur TI-nya. Sumber yang mengetahui kejadian tersebut menyatakan bahwa kelompok tersebut memanipulasi sistem manajemen kartu bank, membuat kartu virtual yang tidak sah dan menghubungkannya dengan dompet seluler. Sejak saat itu, dana yang dicuri telah dipindahkan melalui jaringan transaksi yang kompleks, termasuk penggunaan Aset Kripto, yang membuat dana hampir tidak dapat dilacak. Investigasi menunjukkan bahwa stablecoin Tether(USDT) memainkan peran kunci dalam proses Pencucian Uang. Dana dipindahkan ke beberapa dompet offshore, membuat upaya pemulihan menjadi lebih rumit. Biro Investigasi Kriminal Kenya(DCI) telah memulai penyelidikan resmi terhadap insiden kebocoran data ini dan bekerja sama dengan tim keamanan siber internal bank untuk menentukan proses pelaksanaan serangan ini. Pejabat menyatakan bahwa penangkapan pihak-pihak yang terlibat diharapkan akan segera dilakukan.