Pada 6 Juni 2025, saham Trump Media and Technology (kode saham DJT), perusahaan media sosial milik mantan Presiden AS Donald Trump, anjlok seiring memanasnya konflik antara Musk dan Trump terkait reformasi pajak dan rencana belanja pemerintah. Saham turun 4,2% dalam sehari dan menutup perdagangan di level US$20,97. Tekanan ini semakin berat setelah perusahaan sebelumnya mengumumkan penggalangan dana sebesar US$2,5 miliar yang akan diinvestasikan ke Bitcoin.
Baru-baru ini, Trump memperkenalkan rancangan undang-undang pemotongan pajak besar dan belanja fiskal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat. Namun, Elon Musk secara terbuka menentang rencana ini dan menyebutnya “beban keuangan yang terlalu berat.” Musk, yang sebelumnya berinvestasi hampir US$300 juta untuk mendukung Partai Republik pada Pemilu 2024, kini menarik dukungan. Hal ini sangat mengecewakan Trump dan memicu debat terbuka di media sosial, yang secara langsung mengguncang kepercayaan investor terhadap Trump Media.
Harga terbaru: US$19,93 (13 Juni 2025). Sejak awal tahun ini, harga saham DJT turun dari sekitar US$34,39. Penurunan ini menunjukkan sensitivitas pasar terhadap model pendapatan yang hanya mengandalkan iklan dan posisi perusahaan terhadap Musk. Rencana investasi besar ke Bitcoin belum mampu mengangkat harga saham dalam jangka pendek, justru meningkatkan ketidakpastian operasional.
Trump Media telah mengajukan pernyataan pendaftaran awal ETF Bitcoin ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS (U.S. Securities and Exchange Commission/SEC) guna mendiversifikasi sumber pendapatan melalui instrumen keuangan derivatif. Namun, SEC saat ini memperketat proses persetujuan terhadap produk aset kripto, sehingga waktu persetujuan ETF masih belum pasti. Investor sebaiknya mencermati: